Melewati hari-hari yang sibuk seakannya rahmat dari Ilahi.
Dalam pada memikirkan itu ini membuatkan fikiran aku sedikit sebanyak leka.
Sedikit saja sebenarnya, tapi ianya sudah cukup. Ditambah dengan kerenah
rakan-rakan yang bersamanya gila dan mengusik. *senyum*
Seakannya aku sudah lupa pesan.
“Perempuan, walau bagaimana dia kunci kemas pintu hati, pasti akan tewas juga. Kamu anak laki-laki. Anak laki-laki itu kuat. Sa-orang laki-laki itu takkan pernah jatuh hati, selagi dia tidak bukakan pintu hati dengan sendiri,”
Cuai, atau terbuai, aku tidak tahu.
Menyesal? Takkan pernah.
Cuma sekarang, aku kembali teringatkan.
-AsaSiaga-